REUTERS

Posted: Kamis, 29 April 2010 by Suardana Nuii . . in
0

REUTERS

PERSERIKATAN Bangsa-bangsa (PBB) meyakini negara berkembang melewatkan potensi positif kemajuan teknologi informasi karena buruknya infrastruktur internet broadband di negara tersebut.

"Buruknya layanan internet broadband menghalangi negara-negara yang sebetulnya berpotensi membangun industri-industri offshoring," ujar PBB melalui Konferensi di Bidang Perdangangan dan Pembangunan-nya (UNCTAD), di Jenewa, kemarin.

Selain itu, buruknya infrastruktur broadband di negara-negara berkembang diyakini juga akan merugikan pengguna telepon seluler yang sebetulnya mampu mendapat berbagai keuntungan. Hal tersebut dikarenakan, di negara miskin sekalipun, pemakaian telepon genggam menunjukkan peningkatan yang sangat berarti.

"Pengentasan kesenjangan digital tersebut tetap menjadi tantangan utama pembangunan," ujar Deputi Sekretaris Jenderal UNCTAD, Petko Dragano. Petko lebih lanjut menyatakan bahwa hal tersebut juga akan memberikan rintangan yang serius bagi banyak perusahaan di negara-negara miskin.

Data yang dihimpun UNCTAD menyatakan bahwa perusahaan dan konsumen lebih menyukai untuk menggunakan infrastruktur internet broadband di negara-negara mau dibanding di negara-negara miskin.

UNCTAD menyatakan bahwa biaya akses internet broadband juga menunjukkan perbedaan yang sangat jauh di berbagai negara. Sementara biaya berlangganan Swaziland dan Burkina Faso, Afrika Tengah, mencapai US$1.300 per bulannya, biaya langganan akses internet broadband di Mesir dan Tunisia tidak lebih dari US$13 per bulannya. (*/Rtr/OL-02)

0 komentar:

Pages

ELECTROHELL

Drag Abiiezz !!

GothiC Emo

Transplants

Transplants

Mi perfil

Foto saya
DENPASAR, BALI, Indonesia
Saya,ava adanya .. gag neko2., n gag byg .. kinclonk2,. yhaaa,,bginila saya,,. mohon di maklumi.. wkwkwkwkw