PERKEMBANGAN INTERNET

Posted: Jumat, 30 April 2010 by Suardana Nuii . . in
1

Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (Information and Communication Technology/ICT) merupakan tulang punggung aplikasi Web 2.0. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang fenomenal dan menjadi awal munculnya aplikasi web adalah Internet. Internet yang berawal dari riset untuk pertahanan dan keamanan serta pendidikan berkembang menjadi perangkat pendukung bisnis yang sangat berpengaruh. Dalam kaitan dengan aplikasi Web 2.0 ini, terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah internet.

perkembangan internet

Berawal pada tahun 1957, melalui Advanced Research Projects Agency (ARPA), Amerika Serikat bertekad mengembangkan jaringan komunikasi terintegrasi yang saling menghubungkan komunitas sains dan keperluan militer. Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet (tahun 1957 Soviet meluncurkan sputnik).

Perkembangan besar Internet pertama adalah penemuan terpenting ARPA yaitu packet switching pada tahun 1960. Packet switching adalah pengiriman pesan yang dapat dipecah dalam paket-paket kecil yang masing-masing paketnya dapat melalui berbagai alternatif jalur jika salahsatu jalur rusak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Packet switching juga memungkinkan jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk melakukan banyak koneksi, berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan jalur khusus untuk melakukan koneksi. Maka ketika ARPANET menjadi jaringan komputer nasional di Amerika Serikat pada 1969, packet switching digunakan secara menyeluruh sebagai metode komunikasinya menggantikan circuit switching yang digunakan pada sambungan telepon publik.

Perkembangan besar Internet kedua yang dicatat pada sejarah internet adalah pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal karena paling banyak digunakan sekarang yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol adalah suatu kumpulan aturan untuk berhubungan antarjaringan. Protokol ini dikembangkan oleh Robert Kahn dan Vinton Cerf pada tahun 1974. Dengan protokol yang standar dan disepakati secara luas, maka jaringan lokal yang tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung membentuk jaringan raksasa bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia. Jaringan dengan menggunakan protokol internet inilah yang sering disebut sebagai jaringan internet.

Jaringan ARPANET menjadi semakin besar sejak saat itu dan mulai dikelola oleh pihak swasta pada tahun 1984, maka semakin banyak universitas tergabung dan mulailah perusahaan komersial masuk. Protokol TCP/IP menjadi protokol umum yang disepakati sehingga dapat saling berkomunikasi pada jaringan internet ini.

Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi World Wide Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket.

Perkembangan Internet memberikan pengaruh

Internet telah membuat revolusi baru dalam dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Beberapa Penemuan telegram, telepon, radio, dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntun menuju terciptanya Internet yang lebih terintegrasi dan lebih berkemampuan dari pada alat-alat tersebut. Internet memiliki kemampuan penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme diseminasi informasi, dan sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antara individu dengan komputernya tanpa dibatasi oleh kondisi geografis.

Internet merupakan sebuah contoh paling sukses dari usaha investasi yang tak pernah henti dan komitmen untuk melakukan riset berikut pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Dimulai dengan penelitian packet switching (paket pensaklaran), pemerintah, industri dan para civitas academica telah bekerjasama berupaya mengubah dan menciptakan teknologi baru yang menarik ini.

Perkembangan Sejarah intenet dapat dibagi dalam empat aspek yaitu

  1. Adanya aspek evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching (paket pensaklaran) ARPANET (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala,performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.
  2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.
  3. Adanya aspek sosial yang dihasilkan dalam sebuah komunitas masyarakat besar yang terdiri dari para Internauts yang bekerjasama membuat dan mengembangkan terus teknologi ini.
  4. Adanya aspek komersial yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna. Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut “the National (atau Global atau Galactic) Information Infrastructure” di Amerika Serikat. Sejarahnya sangat kompleks dan mencakup banyak aspek seperti teknologi, organisasi, dan komunitas. Dan pengaruhnya tidak hanya terhadap bidang teknik komunikasi komputer saja tetapi juga berpengaruh kepada masalah sosial seperti yang sekarang kita lakukan yaitu kita banyak mempergunakan alat-alat bantu on line untuk mencapai

sebuah bisnis elektronik (electronic commerce), pemilikan informasi dan berinteraksi dengan masyarakat.

PENGERTIAN INTERNET

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (Interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran komputer di seluruh dunia. Dimulai pada pertengahan tahun 1970 pada masa perang dingin dan mencapai puncaknya pada tahun 1994. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan Waktu dalam mendapatkan informasi.

Dari segi ekonomi, Internet merupakan sebuah jawaban yang sangat efisien, efektif dan relatif murah jika dibandingkan dengan hasil yang akan didapat. Perkembangan Teknologi Informasi terutama dalam bidang internet secara langsung mampu menggeser bahkan merubah sistem dan pola hidup manusia, perkembangan tersebut memicu munculnya aspek-aspek sosial yang dapat dikatakan baru, atau aspek-aspek sosial lama yang muncul dengan cara baru.

Salah satu dari aspek tersebut antara lain; Setelah berkembangnya Internet, sumber Informasi menjadi lebih beragam dan luas; Jarak dan Waktu bukan lagi kendala yang utama; munculnya sistem pembelian dan pembayaran On-line; mengadakan rapat secara bersamaan dan langsung dari berbagai tempat; perubahan dalam bidang hukum dan perundangan; pertukaran dan asimilasi nilai-nilai budaya yang cepat sampai Carding; Hacker; Cracker; bahkan Pornografi. Perubahan nilai yang muncul dari aspek sosial internet menuntut pergerakan dengan cepat menyiapkan infrastruktur dan faktor-faktor yang bersangkutan dengan bidang tersebut, atau akan tertinggal, karena Internet merupakan salah satu jembatan penting untuk masuk dalam kancah dunia.

Pengguna Internet Sejak diperkenalkannya kepada dunia pada tahun 1972-1973, penggunaan Internet pun meluas tidak hanya pada kalangan khusus (militer pada saat itu) saja. Seiring dengan perkembangannya, orang-orang yang memanfaatkan Internet membuat sebuah sistem yang memudahkan peng-akses-an internet oleh masyarakat luas. Sistem ini juga memungkinkan adanya peluang bisnis dalam bidang ini. Hal ini ditandai dengan didirikannya provider (penyedia layanan) internet sampai warnet (warung internet). Penyedia Jasa Internet Institusi yang menyediakan jasa layanan koneksi ke Internet Yang berada di Indonesia contohnya: Melsa, Telkomnet instan, Centrin, Wasantaranet, CBNet, Indosat, dan lain-lain.

Dengan banyaknya ISP-ISP, maka organisasi APJII (Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dibentuk. Assosiasi ini berfungsi sebagai pemersatu penyedia jasa layanan ini, sehingga para pengguna Internet dapat terus memanfaatkan Internet untuk keperluan mereka Pengguna (User) Pengguna internet secara privat (perorangan maupun organisasi) disebut user. Tergantung dari keperluannya menggunakan internet, ‘user’ digolongkan lagi dalam beberapa kategori. (dari berbagai sumber)

INFRASTRUKTUR INTERNET INDONESIA MASIH LEMAH

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Aset penting infrastruktur internet Indonesia dinilai Japan Computer Emergency & Response Team/Coodination Center (Japan CERT) masih ringkih. Celah ini pun membuat penjahat cyber jadi mudah untuk menyerang.

Demikian dikatakan Deputi Director Japan CERT, Keisuke Kamata, ketika menyambangi ID-SIRTII di Jakarta. Hal itu dilontarkan Kamata, setelah melihat serangan dedemit maya pada hari kedua tender terbatas Broadband Wireless Access di Indonesia.

“Serangan memang bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, karena internet merupakan jalan umum yang dapat dipakai oleh siapa saja, bisa orang baik bisa orang jahat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip detikINET, Jumat (17/7/2009).

Untuk itu, lanjut Kamata, setiap institusi sudah selayaknya untuk memperkuat pertahanan cyber mereka sebelum terlanjur digempur para peretas terlebih dulu.

Lebih lanjut, Kamata mengomentari bahwa gangguan yang terjadi pada tender terbatas BWA kemarin mungkin saja terjadi karena beberapa hal. Satu, karena adanya vulnerability atau celah di server yang dapat dimasuki oleh hacker untuk merusak data-data tersebut.

Kedua, karena aplikasi yang dibuat tidak aman (secure), sehingga sangat rentan untuk diganggu oleh para hacker. Ketiga, mungkin saja aplikasi kurang dapat mengantisipasi entry data yang kurang valid, istilah programmer adalah input validasi.

Sebagai contoh, validasi entry untuk batas minimal dan maksimal harga tender yang boleh di-entry oleh para peserta. Peserta dapat mengedit atau tidak input tersebut, sehingga hal ini dapat mengganggu juga pelaksanaan tender. Nah, hal yang ketiga ini, bukan dilakukan oleh hacker tetapi kekacauan pada aplikasi itu sendiri,” jelas Kamata

AdSense for Domain Tersedia untuk Publisher Indonesia

Posted: Kamis, 29 April 2010 by Suardana Nuii . . in
0

AdSense for Domain Tersedia untuk Publisher Indonesia


Ada kabar gembira untuk publisher AdSense Indonesia! Kemarin gara-gara nama yang tertera di Western Union untuk pengambilan duit dari AdSense tidak sama dengan KTP yang saya miliki. Sehingga saya harus merelakan uang hasil AdSense tersebut hilang. Jumlahnya sih tidak terlalu banyak. Tapi cukuplah untuk beli HP Black Berry 3G. Sebenarnya sih masih belum bisa mengiklaskan duit AdSense itu. Udah ngumpulin dikit-dikit dari masih duduk di SMA dulu yang tersendat-sendat karena bertumpu pada satu blog dan bahasa Indonesia. Eh, udah dikirim malahan tidak bisa diambil. Nasib!
Yah, solusi terakhir daftar AdSense lagi menggunakan nama Saudara. Alhamdulillah, dalam 24 jam langsung disapprove sama tim AdSense. Kemudian saya tidak langsung mengaktifkan akun tersebut dikarenakan koneksi internet im2 saya down banget. Setengah harian lebih tidak bisa konek. Saya mencoba konek dari jam 03.00 pagi hingga jam 12.00 siang koneksi baru mulai lancar. Kembali ke AdSense, nah kemarin saya buka Ms Outlook ada email dari AdSense untuk segera mengaktifkan akun tersebut. Bangun pagi sebelum berangkat kerja buka komputer dan langsung aktifin AdSense. Dan ketika membuka AdSense eh terkejut ada fasilitas AdSense for Domain. Kaget juga karena di akun saya yang sebelumnya tidak tersedia untuk AdSense domain parking. Saya sih belum coba customize AdSense for Domain. Soalnya udah jam setengah tujuh mesti berangkat kerja. Kapan-kapan saya coba untuk domain parking AdSense.
Coba cek akun AdSense ada fasilitas AdSense for Domain apa enggak? Kayaknya sih baru tersedia untuk publisher Indonesia yang masih baru. Karena setelah saya cek di akun AdSense yang sebelumnya tidak ada fasilitas AdSense for Domain. Mungkin beberapa bulan lagi baru reliable untuk semua akun publisher dari Indonesia. Jadi sekarang tidak perlu lagi parkir domain di Sedo. Besok kalau AdSense for Domain sudah saya praktekkan akan saya posting di blog ini. Saya juga belum baca-baca TOS untuk AdSense for Domain. Kalau ada yang salah dibenerin di komentar yah?

HACKER DAN CRACKER

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Hacker dan Cracker

Untuk mempelajari masalah keamanan, ada baiknya juga mempelajari aspek dari pelaku yang terlibat dalam masalah keamanan ini, yaitu para hackers and crackers. Buku ini tidak bermaksud untuk membahas secara terperinci masalah non-teknis (misalnya sosial) dari hackers akan tetapi sekedar memberikan ulasan singkat.

Istilah hackers sendiri masih belum baku karena bagi sebagian orang hackers mempunyai konotasi positif, sedangkan bagi sebagian lain memiliki konotasi negatif. Bagi kelompok yang pertama (old school), untuk pelaku yang jahat biasanya disebut crackers. Batas antara hacker dan cracker sangat tipis. Batasan ini ditentukan oleh etika. moral, dan integritas dari pelaku sendiri. Untuk selanjutnya dalam buku ini kami akan menggunakan kata hacker sebagai generalisir dari hacker dan cracker, kecuali bila diindikasikan secara eksplisit.

Paul Taylor dalam disertasi PhDnya [47] mengungkapkan adanya tiga
kelompok, yaitu Computer Underground (CU), Computer Security Industry (CSI), dan kelompok akademis. Perbedaan antar kelompok ini kadangkadang tidak tegas.

Untuk sistem yang berdomisili di Indonesia secara fisik (physical) maupun lojik (logical) ancaman keamanan dapat datang dari berbagai pihak.
Berdasarkan sumbernya, acaman dapat dikategorikan yang berasal dari luar negeri dan yang berasal dari dalam negeri. Acaman yang berasal dari luar negeri contohnya adalah hackers Portugal yang mengobrak-abrik beberapa web site milik pemerintah Indonesia.
Berdasarkan motif dari para perusak, ada yang berbasis politik, eknomi, dan ada juga yang hanya ingin mencari ketenaran. Masalah politik nampaknya sering menjadi alasan untuk menyerang sebuah sistem (baik di dalam maupun di luar negeri). Beberapa contoh dari serangan yang menggunakan alasan politik antara lain:
• Serangan dari hackers Portugal yang mengubah isi beberapa web site
milik pemerintah Indonesia dikarenakan hackers tersebut tidak setuju
dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di Timor Timur.
Selain mengubah isi web site, mereka juga mencoba merusak sistem
yang ada dengan menghapus seluruh disk (jika bisa).
• Serangan dari hackers Cina dan Taiwan terhadap beberapa web site
Indonesia atas kerusuhan di Jakarta (Mei 1998) yang menyebabkan etnis
Cina di Indonesia mendapat perlakukan yang tidak adil. Hackers ini
mengubah beberapa web site Indonesia untuk menyatakan ketidaksukaan mereka atas apa yang telah terjadi.
• Beberapa hackers di Amerika menyatakan akan merusak sistem milik
pemerintah Iraq ketika terjeadi ketegangan politik antara Amerika dan
Irak.

Hackers dan crackers Indonesia

Apakah ada hackers dan crackers Indonesia? Tentunya ada. Kedua “school of thought” (madzhab) hackers ada di Indonesia. Kelompok yang menganut “old school” dimana hacking tidak dikaitkan dengan kejahatan elektronik umumnya bergabung di berbagai mailing list dan kelompok baik secara terbuka maupun tertutup. Ada beberapa mailing list dimana para hackers
bergabung, antara lain:
• Mailing list pau-mikro. Mailing list ini mungkin termasuk yang tertua di Indonesia, dimulai sejak akhir tahun 1980-an oleh yang sedang
bersekolah di luar negeri (dimotori oleh staf PAU Mikroelektronika ITB
dimana penulis merupakan salah satu motornya, yang kemudian malah
menjadi minoritas di milis tersebut). Milis ini tadinya berkedudukan di
jurusan elektro University of Manitoba, Canada (sehingga memiliki
alamat pau-mikro@ee.umanitoba.ca) dan kemudian pindah menjadi paumikro@ nusantara.net.
• Hackerlink
• Anti-Hackerlink, yang merupakan lawan dari Hackerlink
• Kecoa Elektronik yang memiliki homepage sendiri di

• Indosniffing
• dan masih banyak lainnya yang tidak mau dikenal atau kelopok yang
hanya semusiman (kemudian hilang dan tentuny muncul yang baru lagi)
Selain tempat berkumpul hacker, ada juga tempat profesional untuk
menjalankan security seperti di
• IDCERT – Indonesia Computer Emergency Response Team

INTERNET VS PENDIDIKAN

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Internet Vs Pendidikan: “Bukan Sekadar Minim Infrastruktur tetapi Budaya Belajar Ruang Kelas”

Manusia adalah bentuk gabungan dari jiwa dan raga. Arah gerak raga tergantung pada arah gerak jiwanya. Arah gerak jiwa bergantung pada makna yang diisikan ke dalamnya. Proses pengisian makna untuk menuntun arah gerak jiwa itu bergantung pada pendidikan yang diikuti selama hidupnya.
Dalam bahasa Yunani pendidikan adalalah “Pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak. Bangsa Jerman memberikan pandangan tentang Erziehung yang setara dengan educare, yaitu : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan memiliki kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara pendidik. Ki Hajar Dewantara (bapak pendidikan Indonesia) mendefinisikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Pendidikan bukan sekedar penyampaian materi akademis tetapi lebih menyangkut pada pembangunan karakter dari peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai fasilitator dalam pendidikan yang bertugas sebagai pemercepat proses belajar siswa (mendorong) dan bukan berfungsi sebagai tokoh yang mendominasi pendidikan. Dalam kata lain guru mendorong muridnya untuk tumbuh berdasarkan karakter dan potensinya untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya demi kreativitas yang mengarah pada kemajuan kehidupannya.
Internet dan Pendidikan
Berawal dari sebuah sejarah singkat aktivitas online melalui jaringan paket radio pada tahun 1993-1995 di Jawa Barat. Aktivitas tersebut akhirnya dapat menggabungkan sekolah-sekolah seperti STM Pembangunan di Cimahi, UNPAD, UNPAR dll menggunakan walkie talkie ke gateway di ITB. Akhirnya berlanjut pada tahun 1997-2000 dengan munculnya Jaringan AI3 Indonesia yang merupakan jaringan Internet pendidikan skala besar yang sifatnya relatif swadaya masyarakat yang pertama beroperasi di Indonesia. Kemudian melalui pengawasan Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan di Dinas Pendidikan, DR. Gatot HP, mulai dikembangkan jaringan informasi sekolah yang menjadi tempat srharing pengetahuan antar guru SMK yang mulai mengandalkan mailing list dikmenjur@yahoo.com.
Pada tahun 2004 SMK di DKI dan Jawa Barat mulai mengembangkan WAN kota dengan membuat ISP kecil agar sekolah di kota tersebut dapat mendapatkan akses internet secara bersama dengan biaya murah. Implementasi WAN tersebut akhirnya disebarkan di 30-an kota di Indonesia. WAN DKI di SMK Jayawisata yang dipimpin leh Bona Simanjuntak diakui sebagai salah satu kategori WAN yang baik. WAN DKI muncul sebagi salah satu contoh WAN karena dikelola oleh sumber daya manusia yang memiliki motivasi dan semangat juang untuk membangun jaringan di kotanya. Pada tahun 2005 SMK tersebut dinobatkan menjadi ICT Center terbaik di Indonesia (dari wikipedia).
Internet sepanjang millenium baru menjadi primadona baru dalam komunikasi dan digunakan di berbagai kesempatan aktivitas manusia termasuk pendidikan. Internet dan generasi muda menjadi satu kesatuan yang menarik perhatian pasar teknologi komunikasi dan informasi, hingga pada tahun 2004 PT Telkom mengeluarkan program Internet goes to scholl. Bahkan pada tahun 2006 jaringan PT Telkom dimanfaatkan sebagai sarana penunjang pembangunan jaringan pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjono. Jaringan tersebut menghubungkan 464 titik (sampai 1 April 2007) yang menyambungkan 390 Dinas pendidikan kota/ kabupaten, 33 Kantor Dinas Pendidikan Propinsi, 20 Perguruan tinggi penyelenggara program teknisi, 3 unit Depdiknas Pusat, 2 PPPG, 5BPPLSP dan 1 LPMP.
Pendidikan sebagai proses pengembangan karakter dan pengetahuan serta wawasan manusia sangat diharapkan dapat menyebar secara merata di seluruh Indonesia. Internet sangat diharapkan berperan secara aktif dalam hal pemerataan pendidikan itu, karena sarana komunikasi murah dan efektif yang dianggap dapat memeratakan pendidikan saat ini adalah internet. Televisi, radio, buku, koran, majalah, maupun media ruang kelas konvensional memiliki segala keterbatasan baik jangkauan, kecepatan, dan biaya, sedangkan internet sebagai media baru sementara ini dapat meminimalisir ketiga hambatan tersebut.
Kelebihan yang dimiliki internet dibanding media pembelajaran lainnya adalah sebagai berikut:
1. memudahkan peserta didik mencari bahan referensi
2. mengurangi kendala jarak dalam penyampaian informasi
3. memudahkan peserta didik yang memiliki kendala jarak untuk berinteraksi dengan pengajar
4. kemudahakan untuk proses pemerataan informasi, pengetahuan, dan pengaruh pendidikan.
pada intinya internet mengatasi kendala waktu dan jarak yang sering dihadapi peserta didik dan pengajar terutama yang memiliki akses terbatas karena tidak berada di daerah pusat ibukota. Dalam segi biaya ketika internet telah dimiliki dan dapat digunakan maka penghematan terhadap biaya komunikasi dapat dilakukan karena internet menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung proses komunikasi. Namun bagi mereka yang belum memiliki akses internet, pengadaan internet menjadi hal yang memerlukan investasi besar, karena pengadaan internet memerlukan pengadaan piranti pendukungnya seperti PC dan jaringan telepon/wifi/Lan dan hal inilah yang terjadi di Indonesia saat ini.
Bagi negara yang memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk besar seperti Indonesia penggunaan internet sangat membantu proses pemerataan informasi, pengetahuan dan pembangunan karakter pendidikan. Hanya saja masalah klasik berupa minimnya infrastruktur pendukung internet di Indonesia sangat terbatas. Infrastuktur tersebut berupa SDM, kesiapan piranti pendukung, dan sistem pendidikan itu sendiri.
Sistem pengajaran konvensional menggunakan ruang kelas merupakan hal unik yang perlu dipertimbangkan untuk mendorong pendidikan Indonesia menjadi pendidikan virtual dengan teknologi internet. Ruang kelas dan hadirnya pengajar serta peserta didik dipandang masih perlu dilakukan karena ada proses pertukaran motivasi dan psikologi dari keduanya yang akan sulit didapat dari pendidikan virtual.
Akhirnya muncullah berbagai penerapan seperti mahasiswa hanya menggunakan internet untuk menambah referensi bahan bacaan dan tetap masuk ruang perkuliahan seperti biasa. Ada juga yang menerapkan mix dan disebut sebagai Blended Learning yang menggabungkan sistem pengajaran melalui kelas dan virtual. Bahkan ada pula yang berani memberikan kelas virtual dan menjaring 24.000 mahasiswa aktif tiap semesternya seperti Binus University.
Internet juga dikembangkan sebagai pusat diskusi, penyebaran informasi, hingga penilaian terhadap kinerja dosen. Internet menjadi media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk memeratakan proses pendidikan dengan meminimalisir kendala jarak, waktu dan biaya. Penerapan internet di Indonesia tidak hanya masalah infrastruktutr tetapi juga paradigma pembelajaran konvensional melalui kelas. Walaupun sudah ada model Blended learning yang berusaha memadukan unsur manfaat internet dan pengajaran konvensional, tetapi pemanfaatannya dan pengetahuan untuk menggunakannnya sementara ini terbatas. Hal penting yang perlu dilakukan adalah melakukan kajian tentang internet dan pendidikan serta mengikutsertakan pengajar dan peserta didik melalui partisipasi aktif untuk memanfaatkan internet sebagai media pendidikan. Partisipasi aktif yang dimaksud adalah peserta didik dan pengajar terlibat secara aktif dalam usaha pengembangan internet untuk pendidikan. Klub Guru Indonesia dan jaringan antar sekolah yang dibangun Telkom dapat menjadi sarana efektif untuk mendukung terciptanya hal itu. Masalah krusial pemanfaatan internet untuk pendidikan terletak pada pola pikir peserta didik dan pengajar, walaupun infrastruktur telah disiapkan jika individu yang menerima belum siap maka semuanya akan percuma. Oleh karena itu intensitas penyebaran ide pemanfaatan internet serta pencarian metode penggunaan internet tanpa menghilangkan unsur ikatan emosional dan motivasi antara pengajar dan peserta didik adalah hal yang terpenting. Program-Program seperti Internet Goes to Scholl, pemanfaatan komunitas pembelajar Online dapat menjadi pelopor dan inspirator penggunaan internet, kerjasama dengan mereka penting untuk dilakukan bukan hanya masalah pembangunan infrastruktur.

INFRASTRUKTUR INTERNET INDONESIA RINGKIH

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Jepang : Infrastruktur Internet Indonesia Ringkih

Jakarta - Aset penting infrastruktur internet Indonesia dinilai Japan Computer Emergency & Response Team/Coodination Center (Japan CERT) masih ringkih. Celah ini pun membuat penjahat cyber jadi mudah untuk menyerang.

Demikian dikatakan Deputi Director Japan CERT, Keisuke Kamata, ketika menyambangi ID-SIRTII di Jakarta. Hal itu dilontarkan Kamata, setelah melihat serangan dedemit maya pada hari kedua tender terbatas Broadband Wireless Access di Indonesia.

"Serangan memang bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, karena internet merupakan jalan umum yang dapat dipakai oleh siapa saja, bisa orang baik bisa orang jahat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip detikINET, Jumat (17/7/2009).

Untuk itu, lanjut Kamata, setiap institusi sudah selayaknya untuk memperkuat pertahanan cyber mereka sebelum terlanjur digempur para peretas terlebih dulu.

Lebih lanjut, Kamata mengomentari bahwa gangguan yang terjadi pada tender terbatas BWA kemarin mungkin saja terjadi karena beberapa hal. Satu, karena adanya vulnerability atau celah di server yang dapat dimasuki oleh hacker untuk merusak data-data tersebut.

Kedua, karena aplikasi yang dibuat tidak aman (secure), sehingga sangat rentan untuk diganggu oleh para hacker. Ketiga, mungkin saja aplikasi kurang dapat mengantisipasi entry data yang kurang valid, istilah programmer adalah input validasi.

"Sebagai contoh, validasi entry untuk batas minimal dan maksimal harga tender yang boleh di-entry oleh para peserta. Peserta dapat mengedit atau tidak input tersebut, sehingga hal ini dapat mengganggu juga pelaksanaan tender. Nah, hal yang ketiga ini, bukan dilakukan oleh hacker tetapi kekacauan pada aplikasi itu sendiri," jelas Kamata. ( ash / faw )

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR UNTUK VIDEO CONFERENCE

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Kebutuhan Infrastruktur Untuk Video Conference


Dalam melakukan perencanaan sebelum menggelar fasilitas konferensi video melalui Internet, kita perlu memperhitungkan kebutuhan bandwidth untuk sukses-nya sebuah konferensi video.

Secara umum ada dua (2) kebutuhan bandwidth yang perlu di penuhi, yaitu:

• Kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal gambar / video.
• Kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal suara / audio.

Diantara kedua kebutuhan di atas, kebutuhan bandwidth pengiriman video menjadi sangat penting karena akan memakan sebagian besar bandwidth komunikasi yang ada. Tidak mengherankan jika teknik-teknik untuk melakukan kompresi data menjadi sangat strategis untuk memungkinkan penghematan bandwidth telekomunikasi.

Sekedar gambaran singkat, sebuah kanal video yang baik tanpa di kompresi akan mengambil bandwidth sekitar 9Mbps. Sebuah kanal suara (audio) yang baik tanpa di kompresi akan mengambil bandwidth sekitar 64Kbps. Memang akan memakan bandwidth yang sangat lebar. Dengan teknik kompresi yang ada pada hari ini, kita dapat menghemat sebuah kanal video menjadi sekitar 30Kbps dan kanal suara menjadi 6Kbps (half-duplex), artinya sebuah saluran Internet yang tidak terlalu cepat sebetulnya dapat digunakan untuk menyalurkan video dan audio sekaligus. Tentunya untuk kebutuhkan konferensi dua (2) arah dibutuhkan double bandwidth, artinya minimal sekali kita harus menggunakan kanal 64Kbps ke Internet.

Dengan banyaknya WARNET maupun RT/RW-Net yang menggunakan peralatan wireless Internet 2.4GHz pada kecepatan 11Mbps, bahkan sebagian mulai berexperimen dengan kecepatan 54Mbps pada frekuensi 5.8GHz, sebetulnya bandwidth yang ada pada infrastruktur jaringan Internet lokal sebetulnya sudah cukup lebar, bahkan mungkin sangat lebar. Jika saja para pengelola WARNET berminat untuk bersatu, sebetulnya konferensi video maupun internet telepon antar WARNET maupun RT/RW-net seharusnya dapat menjadi komoditi yang menarik untuk diberikan kepada pelanggan.

Kebutuhan Bandwidth Suara / Audio

Suara / audio akan memakan bandwidth jauh lebih sedikit di banding pengiriman gambar / video. Perkiraan kebutuhan bandwidth beserta gambaran kebutuhan kompresinya, akan diterangkan pada bagian ini. Teknik kompresi suara ini juga menjadi dasar pada internet telepon sehingga dapat melakukan hubungan SLJJ & SLI secara murah.

Pada tabel terlampir daftar beberapa teknik kompresi suara yang sering digunakan dengan beberapa parameter yang mencerminkan kinerja dari teknik kompresi suara tersebut.

Kompresi Kbps MIPS ms MOS
G.711PCM 64 0.34 0.125 4.1
G.726 ADPCM 32 14 0.125 3.85
G.728 LD-CELP 16 33 0.625 3.61
G.729 CS-ACELP 8 20 10 3.92
G.729 x2 Encoding 8 20 10 3.27
G.729 x3 Encoding 8 20 10 2.68
G.729a CS-ACELP 8 10.5 10 3.7
G.723.1 MPMLQ 6.3 16 30 3.9
G.723.1 ACELP 5.3 16 30 3.65


Kolom Kbps memperlihatkan berapa lebar bandwidth yang di ambil untuk mengirimkan suara yang di kompres menggunakan teknik kompresi tertentu. MIPS (Mega Instruction Per Second) memperlihatkan berapa kebutuhan waktu pemrosesan data pada saat melakukan kompresi suara dalam juta instruksi per detik. Mili-detik (ms) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi. Mean Opinion Score (MOS) adalah nilai opini pendengar di ujung pesawat penerima.

Teknik kompresi dengan standar G.711 yang menggunakan teknik Pulse Code Modulation (PCM) adalah teknik standar yang digunakan oleh operator telekomunikasi, seperti Telkom, dalam mengirimkan suara melalui jaringan data mereka. Standar G.711 merupakan teknik kompresi yang paling tidak effisien, karena akan memakan bandwidth 64Kbps untuk kanal pembicaraan. Memang G.711 akan memberikan kualitas suara terbaik, dengan Mean Opinion Score (MOS) sebesar 4.1. Karena teknik kompresi-nya tidak effisien, G.711 juga tidak memakan banyak kekuatan prosesor (komputer) yaitu hanya 0.34MIPS dan membutuhkan waktu proses 0.125ms.

Untuk memperoleh kualitas yang baik, mendekati MOS 4.1, biasa digunakan teknik kompresi dengan standar G.729 yang akan memakan bandwidth 8Kbps (hanya 1/8 dari G.711). Untuk itu membutuhkan prosesor sinyal digital yang cukup cepat dengan kemampuan mengolah data mencapai 20MIPS.

Bagi mereka yang menginginkan kompresi suara yang maksimal dapat menggunakan standar G.723.1 yang akan memakan bandwidth 5-6Kbps per kanal suara. Yang artinya sebuah kanal suara Telkom (64Kbps menggunakan G.711) akan mampu memuat kira-kira 10 kanal suara internet telepon dengan kompresi G.723.1. Memang kualitasnya tidak sebaik G.729, tapi masih lumayan untuk komunikasi biasa.

Pada saat kita berkomunikasi & berkonferensi menggunakan MS NetMeeting biasanya G.729 atau G.723.1 akan digunakan untuk mengkompres suara kita agar menghemat bandwidth saluran komunikasi Internet. Dengan teknik kompresi yang sama, MS NetMeeting dapat pula digunakan untuk berkomunikasi dengan peralatan gateway internet telepon & kita dapat berbicara menggunakan NetMeeting ke telepon biasa.

Kebutuhan Bandwidth Video

Beberapa Universal Resource Locator (URL) yang dapat membantu memberikan gambaran tentang kebutuhan bandwidth video, antara lain adalah:

http://www.crs4.it/~luigi/MPEG/mpeggloss-h.html
http://www.4i2i.com/h263_video_codec.htm
http://www-mobile.ecs.soton.ac.uk/peter/h263/h263.html

sebetulnya semua dokumen standar H.* dapat diperoleh dari International Telecommunication Union (ITU) pada http://www.itu.int, sialnya kita harus membayar lumayan mahal untuk memperoleh dokumen standar tersebut. Sekedar saran bagi anda yang ingin mencari penjelasan tentang berbagai standar H.*, ada baiknya menggunakan search engine seperti www.google.com dan masukan keyword H.261, H.263, H.323 dll untuk memperoleh naskah penjelasan berbagai standar yang dibutuhkan.

Pada saat ini, ada dua (2) buah standar kompresi video yang umum digunakan dalam pengiriman video melalui saluran komunikasi yang sempit, yaitu:

• H.261 – biasanya menggunakan kanal ISDN dengan kecepatan p x 64Kbps, dimana p adalah 1, 2, 3, …, 30.
• H.263 – di arahkan untuk mengirimkan gambar video berkecepatan rendah mulai dari 20-30Kbps ke atas.

Pada saat ini standar H.263 merupakan standar kompresi video yang sering digunakan dalam konferensi video melalui Internet. Beberapa hal yang perlu di perhatian adalah:

• Jika kita menggunakan video hitam-putih akan memakan bandwidth lebih kecil daripada jika kita melakukan konferensi menggunakan video berwarna.
• Jika kita menggunakan kecepatan pengiriman frame per second (fps) video yang rendah, akan memakan bandwith yang rendah dibandingkan frame per second (fps) yang tinggi.

Video yang cukup baik biasanya dikirim dengan kecepatan frame per second (fps) sekitar 30 fps. Jika dikirimkan tanpa kompresi, sebuah video dengan 30fps akan mengambil bandwidth kira-kira 9Mbps, amat sangat besar untuk ukuran kanal komunikasi data. Untuk memberikan gambaran bagaimana upaya untuk penghematan bandwidth dan rasio kompresi yang dibutuhkan, ada baiknya kita perhatikan tabel terlampir.

Keterangan Rata-rata PSNR (dB) Bitrate (Kbit/s) Rasio Kompresi
Orisinil, 30 fps - 9124 1:1
10fps, 20Kbps 38.51 22.81 133:1
10fps, 50Kbps 41.75 56.70 54:1
10fps, 100Kbps 43.98 112.09 27.1
10fps, 500Kbps 48.38 505.61 6:1


Tampak pada tabel, sebuah pengiriman video yang asli (tidak di kompres) dengan kecepatan 30fps akan memakan bandwidth 9Mbps. Dalam pengiriman video untuk konferensi video melalui Internet, biasanya kita mengurangi jumlah frame yang dikirim, misalnya menjadi 10fps. Beberapa teknik kompresi digunakan mulai dari yang paling kecil hasilnya yaitu 133:1 s/d yang akan memakan banyak bandwidth (500Kbps) dengan rasio kompresi 6:1. Terlihat bahwa video 10fps hasil kompresi 133:1 dapat dikirimkan dalam kanal 23Kbps dengan rata-rata Signal To Noise Ratio 38.51dB, cukup lumayan. Tentunya jika kita ingin memperoleh kualitas yang lebih baik, PSNR yang lebih baik, kompresi dapat dikurangi hingga rasio 6:1 atau lebih rendah lagi.






ITU-T H.263 standar kompresi video

Standar H.263 di publikasikan oleh International Telecommunications Union (ITU) untuk mendukung aplikasi konferensi video maupun video telephony.

Secara umum pola kerja H.263 adalah sebagai berikut. Video frame akan di tangkap di sumber / pengirim dan di enkode (dikompress) dengan video enkoder. Aliran video yang terkompres kemudian dikirimkan melalui jaringan atau saluran telekomunikasi dan di ujungnya di dekode (dekomresi) menggunakan video dekoder. Frame yang di dekode ini yang kemudian akan di tampilkan.

Pada hari ini, cukup banyak standar yang ada, masing-masing di disain untuk keperluan tertentu. Sebagai contoh, JPEG untuk gambar diam, MPEG2 untuk televisi digital, H.261 untuk konferensi video melalui ISDN. H.263 di arahkan untuk pengkodean video untuk kecepatan rendah (biasanya 20-30Kbps dan tentu di atasnya).

Standar H.263 menentukan kebutuhan untuk enkoder dan dekoder video. H.263 tidak menjelaskan tentang enkoder atau dekoder itu sendiri. Akan tetapi, H.263 menspesifikasikan format dan isi dari aliran data yang di enkode (kompres).

Estimasi Gerakan & Kompensasi pada H.263

Langkah pertama yang biasanya dilakukan untuk mengurangi bandwidth yang dibutuhkan dalam pengiriman data adalah dengan cara mengurangi frame video yang dikirimkan sebelumnya dengan frame yang dikirimkan saat ini, oleh karenanya hanya perbedaan atau sisanya saja yang harus di enkode dan di kirimkan. Hal ini berarti bahwa bagian dari frame video yang tidak berubah (misalnya latar belakang) tidak akan di enkode.

Pengurangan bandwidth lebih lanjut dapat dilakukan dengan cara mengestimasi daerah dari frame sebelumnya yang bergerak di frame selanjutnya (estimasi gerakan) dan mengkompensasi untuk gerakan tersebut (kompensasi gerakan). Modul untuk estimasi gerakan akan membandingkan setiap 16x16 pixel blok (macroblock) di frame selanjutnya dengan daerah sekelilingnya di frame sebelumnya dalam usaha mencari kecocokan. Daerah yang cocok akan di masukan ke posisi macroblok oleh modul kompensator gerakan. Macroblock gerakan terkompensasi akan dikurangkan dari macroblok dari frame selanjutnya. Jika estimasi gerakan dan proses kompensasi tersebut effisien, sisa macroblock yang ada akan berisi informasi yang sangat sedikit.


Koding Video H.263

H.263 adalah standar ITU-T (International Telecommunication Unions), yang di publikasi sekitar tahun 1995/1996. H.263 pada saat itu di disain untuk saluran komunikasi data berkecepatan rendah, draft awalnya bahkan menspesifikasikan kecepatan komunikasi data kurang dari 64Kbps, akan tetapi batasan ini telah di buang. Oleh karena itu, diharapkan standar H.263 dapat digunakan untuk berbagai kecepatan, tidak hanya aplikasi dengan kecepatan rendah. Bukan mustahil, standar H.263 akan menggantikan standar H.261 pada banyak aplikasi.

Algoritma pengkodean H.263 mirip dengan yang digunakan pada H.261, akan tetapi dengan beberapa perbaikan dan perubahan untuk memperbaiki kinerja dan kemampuan untuk perbaikan karena kesalahan. Beberapa perbedaan algoritma pengkodean antara H.261 dan H.263 dapat dijelaskan berikut ini. Ketelitian setengah pixel digunakan untuk kompensasi gerakan pada H.263, sedang pada H.261 digunakan ketelitian pixel penuh dan filter loop. Beberapa bagian dari struktur hirarki pengiriman data dapat digunakan sebagai pilihan (optional) saja, tidak harus di implementasikan secara ketat, oleh karena itu bagian pengkodean / pendekodean (codec) dapat dikonfigurasi secara relax untuk mengejar kecepatan rendah atau perbaikan kesalahan. Ada empat pilihan yang dapat dinegosiasikan untuk memperbaiki kinerja, yaitu:

• Unrestricted Motion Vectors.
• Syntax-based arithmetic coding.
• Advance prediction.
• Prediksi forward & backward frame seperti P-B frames pada MPEG.

H.263 mendukung lima (5) resolusi. Selain, QCIF & CIF yang juga di dukung oleh H.261, terdapat resolusi SQCIF, 4CIF & 16CIF. SQCIF kira-kira setengah dari resolusi QCIF. 4CIF & 16CIF adalah 4 & 16 kali resolusi CIF. Dengan adanya dukungan resolusi 4CIF & 16CIF berarti codec H.263 dapat berkompetisi dengan koding video dengan kecepatan tinggi seperti standar MPEG.

Untuk memberikan gambaran dari masing-masing format gambar dapat dilihat dalam tabel berikut. Terlihat bahwa H.261 hanya mensupport QCIF dan sebagai pilihan lain hanya CIF. Berbeda dengan H.261, H.263 mendukung semua format gambar. Untuk memberikan gambaran lebar bandwidth dari masing-masing format untuk kecepatan 10 dan 30 frame per detik (fps), dengan warna hitam putih atau berwarna.

Terlihat bahwa 16CIF memiliki jumlah pixel paling banyak, di samping itu kecepatan / bandwidth yang dibutuhkan untuk mengirimkan gambar tanpa di kompress untuk mengirimkan video berwarna adalah yang paling lebar yaitu sekitar 580Mbps, amat sangat boros bandwidth. Untuk format SQCIF yang paling hemat bandwidth, jika tidak di kompress akan membutuhkan 1Mbps untuk mengirimkan video hitam putih. Tentunya bandwidth yang lebar ini dapat di perkecil jika kita dapat mengkompres video.

Format Gambar Yang Didukung
Format Gambar Luminance
pixel Luminance
lines H.261
mendukung H.263
mendukung Bitrate tidak di kompres (Mbit/s)
10 frame/s 30 frame/s
Abu2 Warna Abu2 Warna
SQCIF 128 96 Ya 1.0 1.5 3.0 4.4
QCIF 176 144 Ya Ya 2.0 3.0 6.1 9.1
CIF 352 288 Pilihan Pilihan 8.1 12.2 24.3 36.5
4CIF 704 576 Pilihan 32.4 48.7 97.3 146.0
16CIF 1408 1152 Pilihan 129.8 194.6 389.3 583.9


H.261 Pengiriman Video Melalui ISDN

Berbeda dengan H.263, H.261 di rancang untuk pengiriman video melalui jaringan Integrated Services Digital Network (ISDN). Pada awalnya di tahun 1984, badan telekomunikasi internasional CCITT (International Telegraph and Telephone Consultative Committee) Study Group XV membentuk sebuah group spesialis untuk melakukan koding untuk telepon visual dengan merekomendasikan sebuah standar koding untuk pengiriman data dengan kelipatan m x 384Kbps (m=1,2,..5).

Selanjutnya, penelitian mereka menemukan sebuah standar, p x 64 Kbps (p=1,2,..,30), yang dapat digunakan untuk mengisi penuh seluruh kanal ISDN. Setelah lebih dari lima (5) tahun pengembangan, rekomendasi CCITT H.261, codec video untuk servis audio visual pada p x 64 Kbps, akhirnya berhasil di selesaikan dan di setujui pada bulan Desember 1990. Di Amerika Utara, mereka menggunakan rekomendasi H.261 yang sedikit di modifikasi. Untuk p=1 atau 2, karena keterbatasan bandwidth yang ada, hanya digunakan untuk komunikasi visual desktop face-to-face (biasanya dikenal sebagai videophone). Untuk p>=6, dimana bandwidth yang ada cukup lebar >384Kbps, karena kualitas gambar yang dikirim jauh lebih baik, kita dapat melakukan konferensi video.


WARNET & RT/RW-net untuk Konferensi Video?

Dari pembahasan di atas terlihat bahwa dibutuhkan bandwidth yang cukup lebar untuk melakukan konferensi video. Artinya hanya WARNET, RT/RW-net atau perkantoran yang ber-bandwidth lebar >386Kbps ke Internet yang dapat melakukan konferensi video dengan baik. Konsekuensinya, WARNET, RT/RW-net, atau kantor yang menggunakan dial-up tidak mungkin memberikan servis demikian.

Kita di Indonesia cukup beruntung pada hari ini, dengan semakin murahnya peralatan Wireless Internet pada 2.4GHz, 5.2GHz, 5.8GHz pada kecepatan 11 s/d 54Mbps dapat menekan investasi untuk membangun sambungan kecepatan tinggi menjadi sekitar Rp. 3.5 s/d 7 juta saja. Gilanya, kita dapat memperoleh akses Internet kecepatan tinggi tanpa perlu menggunakan jasa Telkom sama sekali, artinya tidak perlu membayar pulsa Telkom sama sekali.

Bagi para peminat Internet kecepatan tinggi menggunakan teknologi radio (wireless), saya sangat menyarankan anda untuk bergabung dalam diskusi di mailing list kami di Internet pada alamat:

Indowli@yahoogroups.com
Asosiasi-warnet@yahoogroups.com
Asosiasi-warnet-broadband@yahoogroups.com

Kadang-kadang beberapa diskusi juga dilakukan di orari-news@yahoogroups.com & majalahneotek@yahoogroups.com. Adapun berbagai naskah & materi tentang teknologi internet wireless berkecepatan tinggi juga dapat diperoleh di http://www.bogor.net/idkf/.

KOMUNITAS DUNIA MAYA DAN BATASANNYA

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Komunitas Dunia Maya dan Batasannya

Kebanyakan dari mereka yang ingin terjun untuk berbisnis di dunia maya mempertanyakan seberapa besar potensi pasar (potensial market) yang ada. Banyak yang sadar, bahwa pasar terbesar masih didominasi oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina, Inggris, Jerman, dan lain-lain. Praktisi bisnis tersebut menilai bahwa di negara-negara tersebutlah ratio antara jumlah penduduk, jumlah komputer, dan jumlah pengguna internet memiliki ranking yang tinggi. Sehingga mereka beranggapan, bahwa probabilitas terjadinya transaksi melalui medium internet akan tinggi pula. Alasan lainnya adalah tingkat kependidikan dan budaya yang sedemikian rupa yang secara langsung maupun tidak langsung membentuk sebuah lingkungan perdagangan internet yang kondusif (Indrajit, 2000). Faktor kesiapan infrastruktur teknologi informasi merupakan aspek penting lainnya yang semakin memperkuat penilaian di atas.
Sumber: Eko Indrajit, 2000

Bagaimana sebenarnya cara melihat secara mudah besarnya potensi pasar di suatu negara atau segmen komunitas tertentu untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai lingkungan bisnis dunia maya yang ada?

Anggaplah dengan menggunakan teori marketing klasik (segmenting, targeting, dan positioning), sebuah perusahaan telah membidik sekelompok komunitas (segmen pasar). Sebutlah total kelompok manusia ini sebagai sebuah populasi (sebutlah sebagai golongan Merah). Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menghitung, atau memperkirakan, seberapa besar dari mereka yang telah menggunakan teknologi internet (golongan Kuning). Para internet users ini tentu saja memiliki kepentingan yang berbeda dalam menggunakan teknologi komputer yang tersedia, seperti untuk menunjang proses komunikasi (email), pencarian informasi (browsing), berkolaborasi (intranet), dan lain sebagainya. Dari sekian banyak pengguna tersebut, hal berikutnya yang dapat dilakukan adalah mencari tahu seberapa besar yang selama ini telah terlibat dalam melakukan perdagangan melalui dunia maya, baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli (golongan Hijau). Teori sederhana memperlihatkan bahwa semakin banyak mereka yang dikategorikan sebagai golongan Hijau, akan semakin mempertinggi kemungkingan terjadinya perdagangan internet yang kondusif; sebaliknya, jika sebagian besar masyarakat masih berada dalam golongan Merah, maka akan semakin sulit untuk membangun sebuah komunitas yang siap untuk berdangang secara elektronik. Namun harap diperhatikan bahwa bukan berarti kesempatan bisnis menjadi tertutup jika ternyata golongan Merah masih mendominasi golongan Hijau atau Kuning, tetapi perusahaan harus jeli melihat peluang yang ada untuk membangun sebuah model bisnis yang dapat diterapkan. Untuk mempermudah mencari peluang tersebut, ada baiknya jika berdasarkan pembagian komunitas di atas, telaah terhadap tipe perdangan elektronik yang sesuai dapat dilakukan. Adapun tipe-tipe perdagangan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

1. Tipe Business-to-Business (B2B) dapat dilakukan antar komunitas golongan Hijau dengan cukup mudah, karena memang mereka telah terbiasa untuk melakukannya;
2. Tipe Business-to-Consumers (B2C) dapat dilakukan antara komunitas golongan Hijau sebagai penjual dan komunitas golongan Kuning sebagai pembeli; dan
3. Tipe Consumers-to-Consumers (C2C) akan secara efektif dapat dilakukan dalam kerangka free market antar pengguna internet yang berada dalam golongan Kuning.

Ketiga jenis transaksi di atas merupakan suatu jenis perdangangan elektronik murni, karena semua transaksi yang ada dilakukan secara on-line melalui komputer yang terhubung ke internet. Di samping ketiga jenis transaksi di atas, ada tiga tipe perdagangan lainnya yang dapat dipergunakan untuk memperbesar potensi pasar komunitas. Bedanya adalah bahwa ketiga tipe perdagangan ini merupakan kombinasi antara sistem on-line dengan off-line:

1. Para individu-individu yang kerap menggunakan internet (golongan Kuning) dapat dengan mudah memanfaatkan informasi yang diketahuinya untuk diperdagangkan ke golongan Merah. Katakanlah seorang petani yang dapat dengan mudah mengetahui harga beras atau tembakau panenannya di pasaran internasional hanya dengan membayar murah seorang mahasiswa komputer yang membantu mencarikan informasi terkait di internet. Atau seorang dosen yang dengan rajin mengumpulkan makalah-makalah atau jurnal-jurnal ilmiah dari berbagai sumber di internet untuk dijual kembali sebagai buku atau paket dokumen lainnya kepada masyarakat.
2. Perusahaan-perusahaan internet dalam komunitas golongan Hijau dapat melakukan penjualan terhadap masyarakat golongan Merah yang belum mengenal komputer. Contohnya adalah dengan menghubungkan informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan internet melalui media konvensional seperti televisi, radio, telepon, faksimili, dan lain sebagainya. Misalnya adalah sebuah perusahaan bursa efek yang meletakkan seluruh informasinya di internet yang dapat dengan mudah diakses oleh sebuah perusahaan televisi; atau sebuah perusahaan pencari tenaga kerja yang dapat dengan mudah diakses secara otomatis melalui telepon konvensional (yang bersangkutan menerapkan teknologi computer telephony).
3. Dampak dari kedua transaksi di atas adalah transaksi tidak langsung jenis ketiga antar mereka yang berada di dalam golongan Merah. Produk atau jasa yang mereka dapatkan dari transaksi perdagangan campuran (on-line dan off-line) di atas memungkinkan mereka untuk lebih lanjut melakukan pertukaran barang atau jasa di pasar konvensional.

Dengan memperhatikan beragam jenis transaksi di atas, jelas terlihat bahwa potensi pasar bisnis internet sangatlah besar. Konsep di atas secara tidak langsung menampik pendapat yang mengatakan bahwa potensi pasar yang dapat digarap oleh bisnis bermedium internet hanya terbatas pada mereka yang telah paham dan mahir menggunakan komputer.

REUTERS

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

REUTERS

PERSERIKATAN Bangsa-bangsa (PBB) meyakini negara berkembang melewatkan potensi positif kemajuan teknologi informasi karena buruknya infrastruktur internet broadband di negara tersebut.

"Buruknya layanan internet broadband menghalangi negara-negara yang sebetulnya berpotensi membangun industri-industri offshoring," ujar PBB melalui Konferensi di Bidang Perdangangan dan Pembangunan-nya (UNCTAD), di Jenewa, kemarin.

Selain itu, buruknya infrastruktur broadband di negara-negara berkembang diyakini juga akan merugikan pengguna telepon seluler yang sebetulnya mampu mendapat berbagai keuntungan. Hal tersebut dikarenakan, di negara miskin sekalipun, pemakaian telepon genggam menunjukkan peningkatan yang sangat berarti.

"Pengentasan kesenjangan digital tersebut tetap menjadi tantangan utama pembangunan," ujar Deputi Sekretaris Jenderal UNCTAD, Petko Dragano. Petko lebih lanjut menyatakan bahwa hal tersebut juga akan memberikan rintangan yang serius bagi banyak perusahaan di negara-negara miskin.

Data yang dihimpun UNCTAD menyatakan bahwa perusahaan dan konsumen lebih menyukai untuk menggunakan infrastruktur internet broadband di negara-negara mau dibanding di negara-negara miskin.

UNCTAD menyatakan bahwa biaya akses internet broadband juga menunjukkan perbedaan yang sangat jauh di berbagai negara. Sementara biaya berlangganan Swaziland dan Burkina Faso, Afrika Tengah, mencapai US$1.300 per bulannya, biaya langganan akses internet broadband di Mesir dan Tunisia tidak lebih dari US$13 per bulannya. (*/Rtr/OL-02)

SEJARAH INTERNET

Posted: by Suardana Nuii . . in
0

Sejarah Internet

Sejarah Internet dan Perkembangan Internet

Sejarah dari adanya intenet dimulai pada tahun 1969 ketika itu Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik.

Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.

Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Pengertian Internet

Apa itu Internet? Mari coba kita jabarkan Pengertian dari Internet.

Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya.

Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya.

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini menggunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, Anda harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah Anda. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet. Anda bisa menggunakan fasilitas dari Telkom seperti Telkomnet Instan, speedy dan juga layanan ISP lain seperti first media, netzip dan sebagainya.

Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif.

Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain.

Internet adalah singkatan dari Interconnection Network yang secara harfiah berarti hubungan antar jaringan komputer (network). Sedangkan network sendiri diartikan sebagai suatu sistem komunikasi data antar komputer. Contoh jaringan komputer yang paling sering kita temukan misalnya LAN (Local Area Network) yang menghubungkan komputer-komputer yang berada dalam suatu areal atau lokasi tertentu seperti kantor, sekolah, perusahaan, warnet, dan lain-lain. Gambaran sederhananya seperti ini: beberapa komputer dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk jaringan komputer (network). Nah, apabila sejumlah network (jaringan komputer) kemudian digabung dan dihubung-hubungkan lagi maka jadilah internet. Jadi pengertian internet secara umum (menurut bahasa) adalah kumpulan dari jaringan komputer yang terhubung dan bekerja sebagai suatu sistem. Sedangkan pengertian Internet secara khusus (inilah yang sering terpakai dan yang dimaksud dalam pembahasan ini) adalah suatu jaringan komputer terbesar di dunia karena menghubungkan seluruh jaringan komputer yang ada di dunia ini. Untuk ringkasnya, Internet adalah jaringan komputer global sedangkan jaringan komputer lokal (LAN) dinamakan Intranet.
Pengertian internet dapat dirumuskan sebagai (Williams, 1999). Tampaklah bahwa pengertian internet tidak hanya terbatas pada aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, maupun suara. Dengan kemampuan yang demikian ini, maka dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia (Kitao,1998).
Dengan demikian, pengertian internet juga mencakup perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan yang sewaktu-waktu dapat diakses. Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut sebagai jaringan (networking). Fungsi sharing yang tercipta melalui jaringan (networking) tidak hanya mencakup fasilitas yang sangat dan sering dibutuhkan, seperti printer atau modem, maupun yang berkaitan dengan data atau program aplikasi tertentu. Kemajuan lain yang berkaitan dengan internet sebagaimana yang dikemukakan oleh Kenji Kitao adalah bahwa lebih dari 15 juta terminal komputer di seluruh dunia terkoneksi ke internet. Di samping itu, terdapat sekitar 100 juta orang yang menggunakan internet setiap harinya. Bahkan lebih jauh diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan sekitar 20% jumlah komputer yang terkoneksi ke internet setiap tahunnya (Kitao, 1998). Mengingat internet sebagai metoda/sarana komunikasi yang sangat handal dan mampu memberikan manfaat besar bagi kepentingan para peneliti, guru, dan peserta didik, maka para guru perlu memahami karakteristik atau potensi internet agar dapat memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan pembelajaran para peserta didiknya
Untuk mendapatkan akses internet, sebuah komputer harus menggunakan jasa perusahaan penyedia layanan internet atau Internet Service Provider (ISP). Dengan jasa perusahaan ISP ini, kita bisa mendapatkan jalur internet (online) setelah menghubungkan komputer kita dengan komputer servernya. Hubungan (koneksi) antara komputer pengguna dengan komputer server perusahaan ISP tersebut biasanya dilakukan lewat jaringan telepon (dial-up) dengan menggunakan peralatan modem. Lewat komputer server yang dimiliki oleh ISP itulah kita bisa terhubung dengan jaringan komputer sedunia (internet).

Perkembangan Internet

Dewasa ini perkembangan industri internet di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat. Untuk ,engimbangi perkembangan tersebut, saat ini juga berkembangan perusahaan pendukung yang memberikan jasa akses ke internet, yang lebih di kenal dengan internet serive providet (ISP), Layanan ISP ke masyarakat adalah layanan 24 jam, sehingga diperlukan suatu strategi yang baik dalam pembangunan infrastruktur suatu ISP. Pembangunan infrastruktur suatu ISP melibatkan beberapa bagian komponen, diantaranya adalah: jaringan, perangkat keras, peranglkat lunak dan operator, Kesatuan dari komponen tersebut yang akan menentukan kualitas suatu infrastruktur dari ISP. Di dalam penulisan ini akan di bahas komponen-komponen tersebut secara jelas, sehingga di harapkan pembaca bisa mengetahui gambaran dari sistem pada suatu ISP. Juga akan di bahas mengenai pedoman operasional suatu jaringan besar, seperti ISP, yang mengacu terhadap standarisasi internasional dengan menggunakan RFC, rumitnya pembangunan komponen-komponen ISP tersebut juga akan melahirkan tantangan baru, yaitu bagaimana membangun infrastruktur ISP sedcara efektif dan efisien, tanpa meninggalkan fungsi utama dari ISP tersebut, yaitu sebagai penyediaa jasa akses internet. Pada bagian akhir dari tulisan ini juga akan dijelaskan mengenai operasional ISP dengan menggunakan metode yang efektif dan efiseien, sesuai dengan tujuan awal dari pembangunan ISP tersebut. ISP xyz.net.id yang menjadi contoh dalam penulisan ini. pada akhirnya bisa beroperasi dengan baik, dan bisa memberikan layanan ke masyarakat.

Internet Generasi Kedua

Bayangkan sebuah situasi dimana anda yang sedang menikmati liburan di luar negeri kehilangan dompet karena ulah pencopet. Tentu saja hal pertama yang akan anda lakukan adalah segera menghubungi bank-bank terkait untuk memblokir kartu ATM atau kartu kredit yang bersangkutan, agar terhindar dari usaha-usaha penyalahgunaan. Keadaan akan menjadi runyam seandainya bank yang bersangkutan tidak memiliki call center yang siap 24 jam. Kehilangan dan perasaaan was-was yang terjadi jelas akan menyebabkan liburan anda terganggu. Sekembalinya ke tanah air, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah segera mengurus pembuatan SIM dan KTP baru sebagai pengganti yang hilang. Dapat dibayangkan berapa banyak waktu yang terpaksa harus terbuang seandainya di dompet yang hilang tersebut terdapat juga kartu asuransi, kartu kunci apartemen, kartu discount, kartu anggota perkumpulan, dan lain sebagainya.

Atau pikirkan sebuah situasi dimana anda harus melakukan perjalanan bisnis di beberapa negara dalam waktu singkat. Sekretaris anda telah mempersiapkan segalanya, seperti tiket pesawat, kamar hotel, jadwal pertemuan, pendaftaran konferensi, makan malam, dan lain sebagainya. Namun di tengah-tengah aktivitas, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keterlambatan pesawat, perubahan jadwal kunjungan, berhalangan karena sakit, atau kasus-kasus lain. Dapat dibayangkan bagaimana sulitnya sekretaris anda harus menjadwal ulang segala aktivitas dan memberitahu pihak-pihak terkait mengenai perubahan tersebut. Selain dibutuhkan usaha dan biaya yang cukup besar, tidak jarang terjadi situasi dimana yang bersangkutan harus mengganti hotel, maskapai penerbangan, jadwal makan malam, dan lain-lain. Belum terhitung kepeningan yang terjadi seandainya terjadi lagi perubahan jadwal dari pihak lain yang mempengaruhi aktivitas anda.

Contoh dua kasus di atas telah dicermati oleh para pelaku bisnis dan teknologi informasi di Amerika. Beberapa mengatakan bahwa telah saatnya diperkenalkan sebuah jenis pelayanan baru di era yang mereka istilahkan sebagai internet generasi kedua (Internet Chapter Two).

Pada era ini, anda yang mengalami kasus kehilangan dompet hanya perlu mengakses sebuah situs internet, memberitahukan identitas dan kejadian yang dialami. Dalam hitungan kurang dari 24 jam, anda akan segera mendapatkan pengganti kartu ATM dan kartu kredit yang hilang sehingga perjalanan liburan tidak menjadi terganggu. Demikian pula sekembalinya ke tanah air, anda akan mendapatkan KTP dan SIM baru telah siap di rumah anda. Hal yang sama terjadi pula pada kasus jadwal perjalanan anda. Cukup dengan memberitahukan ke situs internet tertentu mengenai jadwal perjalanan dan perubahan yang terjadi, mereka akan mengurus segalanya bagi anda, seperti memindahkan hari penginapan hotel dan jadwal penerbangan, membatalkan dan menjadwal ulang pertemuan, memberitahukan tentang perubahan kepada para kolega yang terlibat, membatalkan pesanan makan malam di restauran, dan hal-hal terkait lainnya.

Para pelaku bisnis internet melihat hal ini sebagai sebuah market tersendiri yang memiliki nilai bisnis yang cukup besar. Asumsi yang dipergunakan adalah karena peristiwa di atas terjadi berulang-ulang kali di seluruh pelosok dunia dan menimpa orang-orang kelas atas yang memiliki penghasilan tinggi. Bagi mereka, besarnya uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan di atas tidak menjadi masalah sejauh reputasi mereka tetap terjaga, aktivitas mereka tidak terganggu, dan mereka terhindar untuk melakukan kegiatan administratif yang tidak perlu dan membuang-buang waktu. Konsep internetworking, e-business, dan e-commerce merupakan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam internet generasi kedua ini. Di sisi front office, diterapkan konsep relasi perdagangan B-to-C (business to consumers) dimana melalui teknologi internet yang dipadu dengan telepon (computer telephony), para pelanggan dapat dengan mudah menghubungi perusahaan jasa terkait jika mereka berada dalam masalah. Sementara di sisi back office, konsep hubungan B-to-B (business to business) antara perusahaan jasa dengan institusi-institusi terkait lainnya merupakan tulang punggung yang memungkinkan terwujudnya pelayanan tersebut. Konsep internetworking sendiri merupakan perekat dari perusahaan penyedia jasa dengan pelanggan dan institusi-institusi terkait lainnya agar terjadi proses pelayanan yang efisien dan efektif.

Adapun jenis proses dalam kehidupan yang potensial akan menjadi incaran pelaku bisnis pada internet generasi kedua ini adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan berbau administrasi dan birokrasi karena sifatnya yang membuang-buang waktu (time consuming). Kalangan menengah ke atas akan menjadi target pelanggan karena kemampuan mereka untuk membeli dan menikmati pelayanan dengan harga premium. Beberapa kalangan bisnis telah menargetkan industri pariwisata sebagai fokus pertama diterapkannya bisnis pelayanan di era internet generasi kedua. Industri-industri lain seperti keuangan, kesehatan, pendidikan, hukum, dan konsultasi akan menjadi target berikut. Selain tersedianya infrastruktur teknologi informasi yang handal, syarat-syarat utama bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan peluang bisnis di era ini tidak dapat dikatakan sederhana (Indrajit, 2000).

Pertama, jelas bahwa setiap institusi yang akan dijadikan rekanan bisnis harus memiliki jaringan komputer yang memadai agar dapat menjalankan proses transaksi melalui internet (internet based company).

Kedua, harus adanya model bisnis yang memungkinkan dipergunakannya fasilitas komputer (software dan hardware) untuk menjalankan mekanisme transaksi tertentu.

Ketiga, adanya peraturan hukum yang mengijinkan dialihkannya pengurusan hal-hal tertentu oleh pihak ketiga, yang mewakili pelanggan. Keempat, adanya fasilitas call center dan komputer yang selalu siap melayani pelanggan dalam 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Kelima, kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan secara cepat dan tepat mengingat tingkat urgensi yang dialami pelanggan.

Keberhasilan perusahaan di era ini adalah kemampuannya menciptakan value berupa penciptaan perlindungan, kenyamanan, dan efisiensi kepada para pelanggan kelas atas (mirip seperti fungsi seorang agent). Penerapan prinsip price discrimination (harga yang berbeda bagi masing-masing pelanggan untuk produk yang sama) merupakan strategi yang tepat karena sifat penawaran jasa yang sangat personal. Disinyalir bahwa para eksekutif negara-negara maju bersedia membayar harga yang cukup tinggi untuk mendapatkan jasa (atau menjadi anggota) sesuai dengan tingkat kebutuhan dan harapan mereka (consumer surplus). Siapkah perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memasuki internet generasi kedua ini?

Perkembangan Internet…

Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (Information and Communication Technology/ICT) merupakan tulang punggung aplikasi Web 2.0. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang fenomenal dan menjadi awal munculnya aplikasi web adalah Internet. Internet yang berawal dari riset untuk pertahanan dan keamanan serta pendidikan berkembang menjadi perangkat pendukung bisnis yang sangat berpengaruh. Dalam kaitan dengan aplikasi Web 2.0 ini, terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah internet.


Berawal pada tahun 1957, melalui Advanced Research Projects Agency (ARPA), Amerika Serikat bertekad mengembangkan jaringan komunikasi terintegrasi yang saling menghubungkan komunitas sains dan keperluan militer. Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet (tahun 1957 Soviet meluncurkan sputnik).

Perkembangan besar Internet pertama adalah penemuan terpenting ARPA yaitu packet switching pada tahun 1960. Packet switching adalah pengiriman pesan yang dapat dipecah dalam paket-paket kecil yang masing-masing paketnya dapat melalui berbagai alternatif jalur jika salahsatu jalur rusak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Packet switching juga memungkinkan jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk melakukan banyak koneksi, berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan jalur khusus untuk melakukan koneksi. Maka ketika ARPANET menjadi jaringan komputer nasional di Amerika Serikat pada 1969, packet switching digunakan secara menyeluruh sebagai metode komunikasinya menggantikan circuit switching yang digunakan pada sambungan telepon publik.

Perkembangan besar Internet kedua yang dicatat pada sejarah internet adalah pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal karena paling banyak digunakan sekarang yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol adalah suatu kumpulan aturan untuk berhubungan antarjaringan. Protokol ini dikembangkan oleh Robert Kahn dan Vinton Cerf pada tahun 1974. Dengan protokol yang standar dan disepakati secara luas, maka jaringan lokal yang tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung membentuk jaringan raksasa bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia. Jaringan dengan menggunakan protokol internet inilah yang sering disebut sebagai jaringan internet.

Jaringan ARPANET menjadi semakin besar sejak saat itu dan mulai dikelola oleh pihak swasta pada tahun 1984, maka semakin banyak universitas tergabung dan mulailah perusahaan komersial masuk. Protokol TCP/IP menjadi protokol umum yang disepakati sehingga dapat saling berkomunikasi pada jaringan internet ini.

Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi World Wide Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket.

Pengaruh Perkembangan Internet

Perkembangan Internet memberikan pengaruh…

Internet telah membuat revolusi baru dalam dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Beberapa Penemuan telegram, telepon, radio, dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntun menuju terciptanya Internet yang lebih terintegrasi dan lebih berkemampuan dari pada alat-alat tersebut. Internet memiliki kemampuan penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme diseminasi informasi, dan sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antara individu dengan komputernya tanpa dibatasi oleh kondisi geografis.

Internet merupakan sebuah contoh paling sukses dari usaha investasi yang tak pernah henti dan komitmen untuk melakukan riset berikut pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Dimulai dengan penelitian packet switching (paket pensaklaran), pemerintah, industri dan para civitas academica telah bekerjasama berupaya mengubah dan menciptakan teknologi baru yang menarik ini.

Perkembangan Sejarah intenet dapat dibagi dalam empat aspek yaitu

  1. Adanya aspek evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching (paket pensaklaran) ARPANET (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala,performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.
  2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.
  3. Adanya aspek sosial yang dihasilkan dalam sebuah komunitas masyarakat besar yang terdiri dari para Internauts yang bekerjasama membuat dan mengembangkan terus teknologi ini.
  4. Adanya aspek komersial yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna. Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut “the National (atau Global atau Galactic) Information Infrastructure” di Amerika Serikat. Sejarahnya sangat kompleks dan mencakup banyak aspek seperti teknologi, organisasi, dan komunitas. Dan pengaruhnya tidak hanya terhadap bidang teknik komunikasi komputer saja tetapi juga berpengaruh kepada masalah sosial seperti yang sekarang kita lakukan yaitu kita banyak mempergunakan alat-alat bantu on line untuk mencapai

Pages

ELECTROHELL

Drag Abiiezz !!

GothiC Emo

Transplants

Transplants

Mi perfil

Foto saya
DENPASAR, BALI, Indonesia
Saya,ava adanya .. gag neko2., n gag byg .. kinclonk2,. yhaaa,,bginila saya,,. mohon di maklumi.. wkwkwkwkw